Minggu, 10 Juli 2011

Tugas OKK

            Ini tugas kelompok OKK gw dan temen-temen. Gue bersyukur banget dapet temen kelompok yang baik-baik dan mau kerja. Meskipun rumah kami berjauhan, tapi tugas ini cepat selesai :)
Thanks for Shabrina, Riris, Irene and Olin :D

selamat membaca essay kami^^


Kemiskinan di Negeri Ini
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kemiskinan berasal dari kata miskin yang berarti tidak berharta, serba kekurangan (berpenghasilan rendah) atau suatu keadaan dimana seseorang tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kata-kata tersebut sudah tidak asing lagi bagi kita, karena hal tersebut sudah sering kita temukan dalam kehidupan. Apalagi permasalahan kemiskinan, akhir-akhir ini kembali mencuat. Permasalahan tersebut timbul akibat semakin meningkatnya keadaan ekonomi yang tidak disesuaikan dengan kondisi masyarakat khususnya masyarakat menengah kebawah. Namun, realitasnya hingga kini kemiskinan masih menjadi bagian dari persoalan terberat dan paling krusial di dunia ini. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kemiskinan, misalnya sedikitnya lapangan pekerjaan yang menyebabkan pengangguran sehingga angka kemiskinan meningkat. Mengingat di Indonesia masih banyak orang yang hidup di bawah garis kemiskinan,  hal ini menarik untuk diangkat menjadi tema essay kami kali ini.
Berikut ini kami coba sajikan  contoh kasus yang terjadi akibat kemiskinan yang terjadi di sekitar kita dan kisah ini nyata adanya . Kisah ini membuat penulis tertarik untuk membahasnya dalam essay kami.
Demi Susu Anak, Bapak Dihajar Karena Mencuri
indosiar.com, Jakarta - Tidak punya uang untuk membeli sekaleng susu untuk anaknya, seorang pria nekat mencuri sepeda diwilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara. Naasnya tindakannya ketahuan warga hingga ia babak belur dihajar warga yang menangkapnya.
Inilah akibat yang diterima Hendri, bapak 1 anak ini. Ia terluka parah dihajar warga lantaran ketahuan mencuri sepeda milik seorang warga di Jalan Sunter Agung Tanjung Priok, Jakarta Utara. Hendri sendiri sedikit dapat bernapas lega, setelah aparat RW mencoba menyelamatannya dan mengamankan dirumah salah seorang warga.
Tapi Hendri kembali diamuk warga tatkala kepolisian setempat mencoba mengevakuasinya ke kantor polisi. Dalam pemeriksaan sementara Hendri mengatakan terpaksa mencuri karena ia tidak punya uang untuk membelikan sekaleng susu anaknya.
Dari tangan tersangka petugas menyita barang bukti berupa 1 unit sepeda dan mengevakuasi Hendri ke kantor polisi untuk diperiksa lebih lanjut. (Tim Liputan/Dv). 
           
Dari kasus ini, penulis dapat menyimpulkan bahwa kemiskinan dapat membuat orang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang. Dalam kasus ini orang tersebut berusaha untuk mendapatkan susu untuk anaknya dan mencukupi kebutuhan keluarganya dengan mencuri sepeda karena tidak ada jalan lain. Ia nekat mencuri sepeda milik warga yang tidak seberapa harganya dibandingkan dengan kebutuhan hidupnya. Kemiskinan yang sudah mengakar kuat di negara ini membuat segalanya terasa memprihatinkan dan pilu. Dibandingkan dengan para koruptor yang mengambil uang rakyat sebanyak-banyaknya, kami rasa mencuri sepeda tidak ada apa-apanya dan kurang pantas apabila mendapat hukuman yang berlebihan.
Kemiskinan di Indonesia cukup memprihatinkan dan hal ini menjadi salah satu masalah di Indonesia dari dulu hingga sekarang. Keadaan ini dapat disebabkan oleh banyak faktor seperti :
1.      Disebabkan oleh orang itu sendiri seperti kemalasan dan kebodohan (faktor individual)
2.       Terbatasnya kecukupan dan mutu pangan
3.      Terbatasnya akses serta rendahnya mutu layanan kesehatan, pendidikan, dan sempitnya lapangan pekerjaan
4.      Kurangnya pengawasan serta perlindungan terhadap aset usaha
5.      Kurangnya penyesuaian terhadap gaji upah dengan pekerjaan yang dilakukan seseorang
6.      Memburuknya kondisi lingkungan hidup dan sumberdaya alam
7.      Besarnya beban kependudukan yang disebabkan oleh besarnya tanggungan keluarga.
8.      Tata kelola pemerintahan yang buruk yang menyebabkan inefisiensi dan inefektivitas dalam pelayanan publik, meluasnya korupsi dan rendahnya jaminan sosial terhadap masyarakat.
Faktor-faktor penyebab kemiskinan itu sendiri merupakan faktor yang saling berpengaruh. Hal ini dapat kita lihat dari lingkaran kemiskinan di bawah ini
2143253625_5487017f28.jpg

Apabila kita lihat lingkaran kemiskinan seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas, paling tidak dapat kita rumuskan akar masalah kemiskinan itu sebenarnya apa. Sebagai sebuah lingkaran, tentu akan putus apabila salah satu bagiannya kita potong.
Menyikapi permasalahan ini, kini pemerintahan Indonesia mulai melakukan banyak kegiatan alternatif untuk membantu rakyat miskin, misalkan saja pengadaan  program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diberikan langsung kepada rakyatnya. Namun program ini dinilai tidak relevan karena pembagiannya tidak merata kesemua rakyat miskin, kini masih juga ditemukan banyak warga miskin yang sama sekali belum menerima program BLT tersebut.
Selain pemberian BLT, ada juga beberapa hal yang setidaknya dapat dilakukan untuk mengentaskan masyarakat dari kemiskinan, yaitu :
1.      Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pembukaan lapangan pekerjaan.
2.      Menyediakan fasilitas pendidikan yang murah bagi orang yang tidak mampu bahkan jika perlu mengadakan program pembebasan biaya sekolah (gratis)
3.      Menanamkan cara berpikir positif dan mau selalu bekerja keras dan pantang menyerah jika mengalami suatu kegagalan.
4.      Pemerintah harus memperhatikan keadaan rakyat miskin dan memberikan    bantuan bagi mereka yang benar-benar membutuhkan.
5.      Menggratiskan fasilitas kesehatan.
6.      Jaminan atas terpenuhinya kebutuhan primer masyarakat (papan, sandang, pangan).
Menurut Ritonga (2000), pada dasarnya ada dua faktor penting yang dapat menyebabkan kegagalan program penanggulangan kemiskinan di Indonesia.
Pertama, program- program penanggulangan kemiskinan selama ini
cenderung berfokus pada upaya penyaluran bantuan sosial untuk orang miskin. Upaya seperti ini akan sulit menyelesaikan persoalan kemiskinan yang ada karena sifat bantuan tidaklah untuk pemberdayaan, bahkan dapat menimbulkan ketergantungan.
Program-program bantuan yang berorientasi pada kedermawanan pemerintah ini justru dapat memperburuk moral dan perilaku masyarakat miskin. Program bantuan untuk orang miskin seharusnya lebih difokuskan untuk menumbuhkan budaya ekonomi produktif dan mampu membebaskan ketergantungan penduduk yang bersifat permanen. Di lain pihak, program-program bantuan sosial ini juga dapat menimbulkan korupsi dalam penyalurannya. Alangkah lebih baik apabila dana-dana bantuan tersebut langsung digunakan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), seperti dibebaskannya biaya sekolah, seperti sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP), serta dibebaskannya biaya-biaya pengobatan di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas).
Kedua, yang dapat mengakibatkan gagalnya program penanggulangan kemiskinan adalah kurangnya pemahaman berbagai pihak tentang penyebab kemiskinan itu sendiri sehingga program-program pembangunan yang ada tidak didasarkan pada isu-isu kemiskinan, yang penyebabnya berbeda-beda secara lokal. Berdasarkan penjelasan Ritonga di atas bahwa penyebab kegagalan program-program penanggulangan kemiskinan selama ini disebabkan penanggulang yang tidak bersifat pemberdayaan, dan kurangnya pemahaman berbagai pihak tentang penyebab kemiskinan itu sendiri. Batten (dalam Ndraha 1990:110) menyatakan bahwa pembangunan masyarakat adalah suatu proses dimana masyarakat membahas dan merumuskan kebutuhan mereka, merencanakan usaha pemenuhannya, dan melaksanakan rencana itu sebaik-baiknya. Proses ini dapat diringkas dengan nama partisipasi. Maka dalam setiap program yang bertujuan menciptakan kehidupan yang layak bagi masyarakat harus melibatkan masyarakat itu sendiri dalam setiap tahapan dan proses dalam kegiatan tersebut. Karena peran masyarakat sangat penting dimana masyarakat yang tahu apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan masyarakat tersebut.
Oleh sebab itu pemerintah membuat program yang bisa dipahami dan memberdayakan partisipasi masyarakat untuk berupaya meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri, adalah program PNPM Mandiri yang dimulai dengan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) sebagai dasar pengembangan pemberdayaan masyarakat di perdesaan beserta program pendukungnya seperti PNPM Generasi; Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) sebagai dasar bagi pengembangan pemberdayaan dan Khusus (P2DTK) untuk pengembangan daerah tertinggal, pasca bencana, dan konflik.
Visi PNPM Mandiri adalah tercapainya kesejahteraan dan kemandirian masyarakat miskin. Kesejahteraan berarti terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat. Kemandirian berarti mampu mengorganisir diri untuk memobilisasi sumber daya yang ada di lingkungannya, mampu mengakses sumber daya di luar
lingkungannya, serta mengelola sumber daya tersebut untuk mengatasi masalah
kemiskinan. Misi PNPM Mandiri adalah: (1) peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaannya; (2) pelembagaan sistem pembangunan partisipatif; (3) pengefektifan fungsi dan peran pemerintahan lokal; (4) peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana sarana sosial dasar dan ekonomi masyarakat; (5) pengembangan jaringan kemitraan dalam pembangunan.
Berikut ini adalah grafik kemiskinan dari tahun 1998-2008 yang diambil dari Departemen/Sektor dan Pemerintah Daerah: grafik kemiskinan.png
            Bisa dilihat dari grafik tersebut bahwa secara umum terjadi penurunan persentase penduduk miskin dari tahun 1998 di Indonesia. Dan sudah dibuktikan melalui grafik ini bahwa program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan ada yang telah berhasil.
Dengan demikian, kesimpulan dari essay ini adalah telah kita ketahui masih banyaknya angka kemiskinan di Indonesia namun terlihat dari grafik ternyata persentase kemiskinan semakin menurun dari tahun ketahun. Ini disebabkan karena adanya program pemerintah yang berhasil menurunkan persentase angka kemiskinan di Indonesia. Namun pemerintah harus tetap bekerja keras dalam program pemerataan kesejahteraan rakyat Indonesia serta lebih memberdayakan masyarakat miskin dalam ikut mengurangi angka kemiskinan di Indonesia.
Sebagai saran sebaiknya ditahun-tahun berikutnya program pemerataan kesejahteraan rakyat Indonesia lebih digalakkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan kemiskinan di Indonesia supaya dapat mengangkat persentase pemerataan kesejahteraan menjadi lebih baik dan dapat memenuhi kebutuhan pokok (sandang, pangan, dan papan). Sehingga tidak lagi yang menjadi gelandangan dan pengemis serta angka kriminalitas dapat berkurang bahkan hilang.
Demikian essay ini kami tulis, semoga essay ini dapat berguna dan bermanfaat dalam upaya pemberantasan kemiskinan di Indonesia.

Referensi

Departemen/Sektor dan Pemerintah Daerah
http://www.pnpm-mandiri.org/indexPNPMMandiri   (13 Mei 2011)
Heriyaningsih.”Masalah Kemiskinan Indonesia”Style Sheet
Indosiar


Ritonga.”Mengapa Kemiskinan di Indonesia Menjadi Masalah Berkelanjutan”Style Sheet


ini tugas puisinya...


Ratapan Lirih  Seorang Anak

Tanah adalah alas tempat tidurku
Langit adalah atap rumahku
Tak ada tempat berlindung
Tak ada tempat berkeluh kesah

Air mata bercucuran
Peluh membanjiri
Ayahku berjuang demi sesuap nasi
Di manakah keadilan?

Belum lama kulihat
Para bayi menangis
Badannya tinggal tulang-belulang
Dibuang oleh orang tua
Dicampakkan oleh keadaan

Aku ingin seperti mereka
Naik mobil mewah punya uang banyak
Kenapa hanya aku yang seperti ini?
Biadab para koruptor
Mereka bahagia di atas penderitaan orang pinggiran
Masa bodoh pada negeri ini

Tuhan tolong aku dan kaum kami lainnya
Lihatlah kesusahan kami
Lihatlah para petinggi tak peduli pada kami
Tolonglah kami Tuhan
Angkatlah kami dari keterpurukan ini
Semoga Engkau bisa mengabulkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

COPYRIGHT © 2021BY IENA